Si malam tampak malu menampakkan keindahan sempurna di langit Desa Sembalun, kaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/3/2015). Bintang-bintang berhamburan pada angkasa semacam butiran-butiran serbuk. Temaramnya idola bukan berhasil menerangi cakrawala yang teramat luas dengan bukan bisa digapai oleh manusia.
Sesuatu pendakian untuk mengejar matahari terbit dalam ujung timur Bukit Pergasingan yang ada di Wisata Lombok. Bukit Pergasingan jadi jalan pendakian pada kawasan Gunung Rinjani. Dari puncak bukit ini dapat terlihat Gunung Rinjani.
Hembusan angin malam nan dingin yang lolos lapisan jaket penghangat menemani perjalanan menuju titik semula pendakian bukit yang diperoleh nama dari “Gasing” ini. Konon, publik Sembalun pada bukit dulunya menikmati area ini demi bertanding pagelaran Gasing.
Serunya Petualang Di Bukit Pergasingan
Derap langkah sejak keluar dari anggota tim yang berjalan mengular membelah kegelapan. Cuma cahaya lampu dalam kepala yang jadi penerang pada gulitanya malam.
Setelah melewati Desa Sembalun yang penduduknya masih terbuai dalam mimpi, kami atas juga jendela pendakian tamasya Bukit Pergasingan. Cara tanah berbatu serta agak gembur akibat hujan, berganti dan sususan anak tangga.
Kaki terasa berat untuk melangkahi satu persatu anak tangga. Angin berhembus menyebarkan hawa dingin yang menghujam segala penjuru tubuh. Maklum, dalam selama pertama pendakian tak berada pohon penghalang angin.
Keindahan Di Atas Bukit
“Kita sangat sama-sama. Kalau ada yang lelah, usai dulu. Jangan dipaksakan,” tutur Arpini (24) yang jadi pemandu pendakian.
Seorang persatu sejak terduduk termenung pada menghadapi batu demi beristirahat. Jam tetap menunjukkan pukul 02.45 WITA, kami telah lewat jalur tanah dan berbatu untuk segera menjejakkan kaki dalam Puncak Satu Bukit Pergasingan.
Walaupun suhu kala itu hampir menyentuh angka 12 derajat celcius, peluh bercucuran membasahi pakaian. Jalur pendakian yang curam hampir 60-70 derajat menciptakan kewalahan semua team. Nafas terengah-engah menyeimbangi langkah kaki yang susah demi ditapakkan.
Sempat salah satu anggota team menyerah di tengah pendakian nan curam tersebut. “Sudah tinggal saja saya. Daripada menyusahkan nanti,” demikian celotehnya.
Namun berkat keinginan rekan pendakian berhasil menyembuhkan mentalnya yang pernah hendak menyerah. Kami mampu menjejakkan dalam Puncak Seorang Bukit Pergasingan sekota pukul 03.20 WITA.
Tidak berharap ketinggalan pijar fajar, kami bukan berlama-lama singgah dalam Puncak Satu Bukit Pergasingan. Bagaimanapun, buat Arpini, di titik itu Gunung Rinjani, bukit-bukit, dengan areal persawahan bisa kelihatan tambah. Dia langsung mengajak kami ke Puncak 2 Bukit Pergasingan yang berjarak satu,5 kilometer.
Namun beruntungnya, medan yang kami lalui tidak separah untuk ke Puncak Seorang. Teringat bagaimana seorang pemandu berkali-kali menyemangati kami untuk sangat melangkah. Kenyataannya dia serta sempat berdusta saat menjawab pertanyaan soal jarak tempuh pendakian.